Emosi atau suasana hati calon orangtua yang sedang melakukan proses pertemuan antara sel sperma dan sel telur (pembuahan), akan memengaruhi kesehatan jasmani dan rohani (EQ, IQ, SQ) anak yang akan dilahirkan kelak. Karena itu, secara tradisional hubungan intim selalu dianggap sakral.
Dalam buku Meningkatkan & Menyehatkan Seksualitas Pria dan Wanita, Lianny Hendranata bahkan menulis, aliran-aliran spritual seperti Tantra yoga dan Tao menganggap pertemuan sel telur dan sperma bukanlah suatu peristiwa sepele. Energi yang menentukan kualitas seorang anak dimulai dari pendekatan (masa pacaran) calon ibu dan ayah tersebut, dalam suasana apa dan cuaca yang bagaimana. Energi yang menelungkupi calon orangtua itu harus diperhatikan benar.
Minggu, 31 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar